Rabu, 15 Juni 2016

Perbedaan Rasa Bosan dan Keinginan untuk Putus

Hasil gambar untuk perbedaan bosna dna ingin putus
Rasa bosan itu manusiawi dan bisa terjadi disegala aspek dalam kehidupanmu. Tidak hanya persoalan bosan dengan rutinitas pribadi, pekerjaan, atau makanan. Tapi rasa bosanmu ini juga bisa saja hadir dalam hubungan antara kamu dengan pasangan. Entah bosan karena terlalu sering bertemu atau bosan karena memang kamu sedang terlalu banyak pikiran.
Selain bingung dengan penyebab kebosanan kamu ini. Kamu sendiri juga masih sering bingung membedakan, rasa ini benar-benar bosan atau malahan sudah menuju ke arah-arah ingin putus. Jangan sampai kamu salah paham dalam mengartikan hal ini karena kebanyakan orang menganggap bahwa rasa bosan hadir karena keinginan putus.
Untuk itu kamu harus tahu perbedaan antara rasa bosan dengan keinginan untuk putus.

Berikut perbedaan rasa bosan dan keinginan untuk putus:



Bosan tidak akan berpikir macam-macam
Seringnya juga kamu membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyendiri dan merenung ketika merasa bosan. Pikiranmu akan sibuk mencari sebab juga solusi untuk rasa bosan ini dan untuk berintrospeksi. Namun rasa bosan tidak sampai menggiringmu berpikir melakukan hal-hal yang negatif, seperti keinginan untuk berselingkuh dan mendekati orang lain diam-diam.

Jika hanya bosan tidak akan ada alasan
Kamu akan berterus terang dengan dia jika memang kamu tidak ingin bertemu. Kadang kamu juga tidak segan bercerita tentang kejenuhanmu ini agar dia paham dan bisa membantu mecari jalan keluarnya. Sedangkan kamu yang memang merasa sudah ingin putus, akan selalu punya alasan untuk menghindari pasanganmu.

Bersikap datar bukan malah tidak memberi kabar
Membiarkan dia bercerita dan meresponnya hanya dengan kalimat-kalimat sederhana, padat dan jelas. Kamu memang sedang dilanda rasa bosan, tapi setidaknya kamu masih punya respek untuk mendengarkan dia berbicara.
Berbeda dengan kamu yang sudah ingin putus berbagi kabar dengan dia yang sudah menjadi kebiasaan saja perlahan-lahan mulai kamu abaikan begitu saja. Seolah-olah komunikasi antara kamu dan dia sudah tidak lagi penting. Membalas pesan dari dia saja sering sekali kamu tunda-tunda sampai akhirnya lupa dan tidak membalasnya padahal dia di sana menunggu balasan darimu.

Rasa bosan tidak berpengaruh dengan rasa sayang
Jika dipikir-pikir lagi, rasa bosan kamu ini tidak bisa menghilangkan rasa sayangmu kepadanya. Dia masih menjadi satu-satunya orang yang menempati hatimu selain keluargamu sendiri, karena kamu sendiri masih mengakui sepenuhnya jika dia pasanganmu. Namun berbeda dengan kamu yang sudah menginginkan putus entah sejak kapan rasa sayang itu pergi dan tidak tersisa.

Bosan tapi masih memikirkan
Memikirkan dia juga masih tetap kamu lakukan meski kamu merasakan bosan dengannya. Setidaknya itu menjadi tanda jika kamu masih ada rasa peduli dan perhatian dengannya. Beda dengan kamu yang memang harus putus, segala sesuatu tentang dia sudah masa bodoh saja dan kamu merasa tidak peduli lagi.
Untuk hubungan yang dewasa, bosan itu bukan masalah besar yang mengharuskan kalian berdua berpisah. Justru itu menjadi semangat bagi kamu dan dia untuk saling berusaha dalam memperbaiki diri juga hubungan ini. Namun jika keinginan untuk putus, biasanya ada masalah yang besar dibandingkan hanya sekedar rasa bosan.
Itulah perbedaan antara rasa bosan dan keinginan untuk putus, lebih baik pikirkan matang-matang agar kamu tidak menyesal akhirnya.




http://bhina.co.id/tempat-wisata-di-cilacap-terpopuler
http://bhina.co.id/bandara-tunggul-wulung-akan-menjadi-bandara-komersil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar